Tahukah anda?? Albert Einstein adalah salah satu ilmuwan yang
sangat memandang kebesaran Tuhan. Bahkan saat dia diberondong dengan
pertanyaan yang sukar dijawab, einstein tetap berusaha menjawab
keberadaan Tuhan secara ilmiah.
Salah satu saksi keteguhan hati
einstein adalah Universitas Zurich. Di universitas inilah Einstein
mendapat gelar PhD tahun 1905 dengan tesisnya yang berjudul "On a new
determination of molecular dimensions". Namun yang unik, konon bukan
tesis nya yang menyebabkan Einstein mendapat gelar PhD.
Melainkan
jawaban unik dikelas beberapa hari sebelum Einstein menyelesaikan
tesisnya. Ini kisah nyatanya (yang juga ditulis dalam buku diary nya).
Seorang Profesor menantang mahasiswa-mahasiswanya (termasuk einstein)
dengan pertanyaan ini, apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Seorang
mahasiswa dengan berani menjawab, Betul, Dia yang menciptakan semuanya.
Tuhan menciptakan semuanya? Tanya professor sekali lagi. Ya, Pak,
semuanya kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, Jika
Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena
kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita
menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah
kejahatan.
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab
hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan
menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama
itu adalah sebuah mitos. Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,
Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?
Tentu saja, jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, Profesor, apakah dingin itu ada?
Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah
sakit flu? Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut
hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu
-460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi
diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata
dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu
melanjutkan, Profesor, apakah gelap itu ada? Profesor itu menjawab,
Tentu saja itu ada. Mahasiswa itu menjawab, Sekali lagi anda salah, Pak.
Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma
Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari
berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur
gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas
cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk
mendeskripsikan ketiadaan cahaya.
Akhirnya mahasiswa itu
bertanya, Profesor,apakah kejahatan itu ada? Dengan bimbang professor
itu menjawab, Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita
melihat setiap hari di Koran. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di
antara manusia.
Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi
dari kejahatan. Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, Sekali
lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah
ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang
dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak
menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih
Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya. Profesor itu terdiam.
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.
Dan kisah nyata diatas juga ditulis dalam kisah studi terbaik di Universitas Zurich.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar