Kebiasaan Warren Buffett Menjadi Miliarder

Warren Buffett adalah seorang investor, pebisnis dan filantropis. Kekayaannya yang mencapai US$ 75 miliar membuat dirinya menjadi orang terkaya keempat di dunia setelah Bill Gates, pendiri Amazon Jeff Bezos, dan pendiri Zara Amancio Ortega.

Ada banyak cerita seputar Buffett dan cara dirinya mengumpulkan kekayaan yang menakjubkan. Cerita tersebut bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menumpuk kekayaan.

Dikutip dari celebritynetworth, Minggu (24/9/2017), Buffett mulai mengenal pasar saham saat berusia 11 tahun. Di umur itu dirinya tidak hanya belajar mengenai saham tetapi sudah membeli saham. Tiga tahun kemudian, dia sudah bisa membeli kebun pertanian seluas 40 acre atau 16 hektare. Uang untuk membeli kebun tersebut ia dapat dari hasil kerja mengantar surat kabar.

Meskipun kaya raya, Warren Buffett masih tetap tinggal di rumah yang relatif sederhana yang dia beli puluhan tahun yang lalu. Ia tidak tinggal di kastil, atau istana. Ia masih sanga sederhana.

Salah satu hal perlu ditiru adalah ketika berinvestasi, Buffett tahu tidak terlalu memusatkan perhatian pada apa yang baru saja terjadi atau apa yang mungkin terjadi besok. Artinya, sistem yang diterapkan oleh Buffett bukanlah transaksi perminggu atau perbulan yang biasa dilakukan oleh para investor modern.

Ia masih percaya bahwa investasi membutuhkan kesabaran dan juga kerja keras. Investasi berarti kerja keras dan jangka panjang, sehingga Sobat  harus ekstra sabar. Warren Buffett melakukan transaksi perdekade yang artinya dilakukan selama bertahun-tahun.
Baca Juga : Cara Tetap Produktif Untuk Para Pengangguran
Memang, butuh kedisiplinan untuk melakukan hal tersebut. Tapi bila Sobat bisa melakukannya maka akan dapat membantu termotivasi sepanjang hari kerja keras dan perjuangan menjalankan bisnis. Orang yang melihat secara jangka panjuang bisa bertahan saat waktu sulit.

Buffett juga senang melihat gambaran besar. Orang yang melihat gambaran besar tahu bahwa hari yang lebih baik ada di depan. Orang yang terlalu banyak fokus pada masa lalu atau kepanikan masa depan akan langsung menjual saham atau melakukan keputusan bisnis reaksioner saat keadaan menjadi sulit.

Melihat gambaran yang lebih besar adalah bentuk optimisme, Sobat percaya bahwa apa yang terjadi sekarang bukanlah bagaimana hal itu akan selalu terjadi. Itu sangat membantu saat masa depan sekarang atau segera terasa sangat suram.

Baca Juga:

blogger yang menyikapi dingin dengan segala perubahan dunia. bergerak hanya karena ada sesuatu yang dia minati

Hot topik lainnya

Belum ada tanggapan untuk "Kebiasaan Warren Buffett Menjadi Miliarder"

Posting Komentar

Scroll to top